Ministry of PUPR Visioning Masterplan

Re-visioning kompleks perkantoran PUPR sebagai pusat bisnis berkelanjutan dengan beragam fungsi dalam berbagai skala ruang. Sebuah jalinan ruang luar dan dalam yang mengintegrasikan bangunan, landscape dan ruang kota dengan manusia, alam, dan rasa. Menghadirkan kawasan yang, atraktif, aktif, feasible, profitable, dan socialy connected for work, live & fun.

 

Terinspirasi dari pemahaman fungsi dan konteks lokasi. Sebuah creative programming. Jakarta sebagai kota bisnis Diverse & multilayered bussines center. Creative mixed of programs : office, commercial, residential, cultural, creative space, and public space. A Hub for work, live, and fun.

Mana yang bisa dipertahankan, yang tidak, dan yang potensi bisa dikembangkan. Premium and strategic location. Potensi adaptive re-use penuh pertimbangan. A beacon for enhancing the livelyhood of the city

Zoning & pengelompokan fungsi. Membagi tapak menjadi 6 zona utama dengan berbagai skala dan variasi ruang. Memertimbangkan kebutuhan dan karatkeristik fungsi, kedekatan hubungan ruang, dan adaptability struktur eksisting terhadap fungsi baru. Old x new : an adaptive re-use. Mempertahankan sebagian besar struktur bangunan eksisting (80%) dengan penyesuain pada interior & fasade. Menambahkan tower apartement baru 33 Lt (infill) untuk optimalisasi GFA / KLB dan potensi ekonomi. 

 

Multilayered connection : anyaman ruang luar dan dalam. Lantai dasar permeable for pedestrian. Menghubungkan seluruh gedung melalui sky bridge. Terhubung tetapi tetap independen disaat yang bersamaan : nyaman, aman, mudah diakses & terintegrasi. A green sustainable oasis. Membuka, menghubungkan, dan “membaurkan” tapak serta bangunan dengan ruang kota secara 2D (plaza) maupun 3D (jembatan, grand stairs). Merespon lingkungan dengan Vista dan ruang terbuka publik. Mempertahankan ruang terbuka hijau dan memanfaatkan area rooftop untuk solar panel dan rain water harvesting.

Campuran fungsi : Highest and best use. Ditentukan melalui pendekatan creative programming. Mempertimbangkan arah perkembangan pasar, kondisi dan potensi lingkungan mikro dan makro – internal dan eksternal, peluang fungsi kedepannya, serta kesesuaian terhadap peraturan yang berlaku. Secara umum, tapak dirancang sebagai sebuah PUSAT BISNIS Fungsi campuran : kantor, hotel+convention, mall+food court, apartement, dan creative hub (co working, auditorium, gallery, rental office + meeting room).

 

Perubahan fungsi kantor. Pasca covid, budaya bekerja telah berubah. Kebutuhan akan ruang kerja konvensional terus mengalami penurunan. Tapak direncanakan tidak lagi di dominasi oleh fungsi kantor konvensional, tapi juga “dicampur” dengan fungsi yang dapat menunjang kawasan disekitarnya. Permeable ground floor. Menghubungkan secara erat lantai dasar bangunan dengan ruang luar dan ruang kota. Memudahkan pencapaian pejalan kaki dari semua sisi. Menciptakan kawasan yang accesible untuk “semua”. Terntu, pada area-area tertentu (seperti lift) faktor keamanan tetap diperhatikan.

Penyesuaian fasade bangunan eksisting untuk menyesuaikan kebutuhan dan karakter fungsi baru yang diwadahi. (kecuali gedung tower utama dan gedung heritage fasade tetap dipertahankan). Variasi material dan warna menghadirkan keberagaman yang atraktif sebagai sebuah kawasan besar, sekaligus tetap harmonis disaat yang bersamaan. Kehadiran bangunan baru “tower apartement” secara “humble”, melengkapi dan memperkuat karakter yang “sudah ada” secara harmonis.

 

Permeability dan konektivitas fisik maupun visual secara horizontal dan vertikal. Mendorong orang untuk bergerak. Memudahkan koordinasi, pencapaian, dan interaksi untuk semua. Kesetaraan nilai untuk semua area. Merayakan cahaya, udara, air, tanah, dan tanaman. Mempertahankan ragam penghijauan dalam berbagai skala. Massa yang tersebar memudahkan siirkulasi udara dan cahaya alami. Pendekatan adaptive re-8se meminimalkan waste akibat pembongkaran.